Wednesday, November 30, 2011

Jembatan Tenggarong Runtuh

jembatan tenggarong yang megah sebelum roboh 26 nopember 2011
Kisah Titin Bisa Selamat Walau Tak Bisa Renang
Rumah Sakit AM Parikesit masih merawat korban yang selamat dari robohnya Jembatan Kutai Kartanegara, di Tenggarong, Kaltim. Yakni Aji Titin (34) seorang asisten dosen di Samarinda, serta Khadiri seorang karyawan kontraktor swasta.
Aji Titin dirawat di kamar Asoka 2 di RS AM Parikesit, menderita patah tulang punggung. Perempuan itu masih terbaring lemas di tempat tidurnya, ditemani suaminya Rendra Fadli (34) dan anaknya berusia 7,5 tahun. Dalam kondisi seperti itu Titin masih bisa berbagi cerita tentang musibah yang dialaminya, Sabtu (26/11) lalu.
Titin seusai bekerja Sabtu lalu, sekitar pukul 15.00 Wita, dalam perjalanan pulang menuju Tenggarong menggunakan kendaraan roda dua. Namun setelah beberapa meter memasuki jembatan menuju Tenggarong kota, tiba-tiba jembatan ambruk.
“Saya terbanting di besi baja material jembatan, terpental ke aspal dan tercebur ke dalam sungai. Saya sempat mendengar teriakan histeris orang-orang barengan waktu jembatan ambruk,” kata Titin.
jembatan tenggarong roboh banyak korban tercebur dan terseret arus yang derasDi dalam sungai, rasa sakit menyerang sekujur badannya, terutama di bagian punggung belakang. Tidak hanya itu, Titin juga terserang sesak nafas di tengah derasnya arus sungai. Titin terus berjuang untuk sesekali mengambil nafas, muncul ke permukaan sungai untuk menghirup udara segar.
“Waktu itu saya lihat kalau saya sudah ada jauh dari jembatan. Saya berada tepat di tengah-tengah Sungai Mahakam, seperti terseret arus,” ucap Titin.
“Di tengah-tengah sungai, saya pasrah karena saya sudah lelah. Saya memang tidak bisa berenang tapi saya berusaha sekuat tenaga sisa saya, menggerakkan kaki supaya bisa tetap sesekali menghirup udara,” ujar Titin.
Kelelahan dan sesak nafas yang terus dideritanya, membuatnya semakin pasrah. Hanya doa yang bisa dipanjatkannya di tengah nyawanya yang terancam. “Saya merasa memang di sini ajal saya. Saya pejamkan mata, saya mohon ampunan Allah SWT yang sebesar-besarnya,” ucap Titin sambil menitikan air matanya.
“Saya terus menggerakan kaki saya. Saya merasa tidak banyak orang di luar sana yang tahu kalau saya seperti itu. La Ilaha Illallah, saya ucapkan berkali-kali,” cerita Titin.
Kemudian saat tangannya kembali berada di permukaan, tiba-tiba langsung disambar oleh seseorang pria paruh baya yang berada di atas perahu kayuh. Pria yang tidak dikenalnya itu, langsung berupaya menaikkannya ke atas perahu kayunya.
“Saya bilang ke Bapak itu, Bapak saya sakit Pak. Saya sakit Pak. Dijawabnya, iya Ibu, banyak-banyak istighfar ya,” kata Titin seraya kembali menitikkan air matanya.
“Saya ucapkan Istighfar. Astaghfirullaahal AdzimAstaghfirullaahal Adzim. Mohon ampun Ya Allah,” ucap Titin.
Setelah berada di atas perahu kayuh akhirnya Titin berada di perahu motor untuk dibawa ke dermaga dan selanjutnya dibawa ke RS AM Parikesit. Titin sendiri tercatat sebagai korban pertama kali masuk perawatan pasca ambruknya Jembatan Kutai Kartanegara.
“Allah masih memberikan kesempatan saya untuk menjalani hidup ini. Iya, Allah masih menghendaki saya. Alhamdulillah,” tutup Titin.


Sumber : http://masihangat.wordpress.com/2011/11/28/inilah-video-detik-detik-runtuhnya-jembatan-tenggarong/

0 comments:

Post a Comment